Sebuah metode belajar membaca yang mudah untuk
anak-anak balita harus dipersiapkan sejak awal oleh para orang tua yang
mempunyai anak balita. Karena anak-anak balita masih membutuhkan pendamping
dalam proses belajar membacanya agar anak tersebut lancar dalam belajarnya dan
tidak merasa terbebani. Faktanya banyak anak-anak balita yang susah dalam
proses belajar membacanya sehingga membuat resah para orang tua yang mempunyai
anak balita tersebut. Mengajari anak-anak belajar membaca memang
gampang-gampang susah, tak hanya pada kecerdasan masing-masing anak. Semua
orang tua pasti akan merasa senang bila anak balitanya sudah mulai pandai
membaca, tetapi untuk pandai perlu proses dan waktu. Sebagai orang tua yang
bijak maka sebelum mengajarkan membaca pada anak, Anda sebagai orang tua harus
melihat dulu kesiapan dan kemampuan membaca pada anaknya. Jika anak sudah
menunjukkan minat membaca maka tugas sebagai orang tua harus menyediakan sarana
yang dapat merangsang imajinasi minat membaca seperti abaca flashcard. Mengapa
harus abaca flashcard? Abaca flashcard tercipta untuk anak-anak balita, karena
metodenya mudah yaitu menggunakan aritmatika suku kata. Sebuah metode yang
sesuai dengan karakteristik anak, yakni belajar sambil bermain dan bermain sambil
belajar. Bermain dan belajar bisa dilaksanakan secara bersamaan, karena bermain
merupakan kegiatan yang sangat mengasikkan bagi setiap anak balita. Abaca
flashcard pada setiap serinya dilengkapi dengan game-game yang seru,
mendebarkan dan dapat merangsang imajinasi minat membaca pada anak.
Pengembangan kemampuan membaca pada anak balita dapat
dilaksanakan selama masih sesuai dengan karakteristik anak. Tidak ada efek
negative pada anak yang bisa membaca pada usia dini, justru anak tersebut lebih
maju disekolahnya dibandingkan dengan anak yang lainnya. Jadi buat para orang
tua yang mempunyai anak balita harus berupaya secara optimal mencari metode
belajar membaca yang sesuai dengan karakteristik anak. Perkembangan otak anak
balita akan lebih optimal jika anak balita diberi rangsangan sensorik yang
positif seperti membaca atau dibacakan cerita dan disampaikan dengan Bahasa
yang mudah dicerna. Setiap kita latih otak anak balita dengan rangsangan
sensorik yang positif maka ke dua bagian otak kiri dan otak kanan semakin
bersinergi, sebaliknya jika tidak maka otak akan menyusut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar