Apakah Anda sudah merasa puas cara anak balita Anda
belajar membaca dengan menggunakan metode yang konvensional? Padahal Anda sudah
mengeluarkan biaya yang mahal dan anak balita Anda merasa terbebani serta bosan
dengan metode belajar tersebut. Peran orang tua sangat penting dalan
merencanakan pendidikan yang terbaik untuk anak balitanya. Tapi apakah Anda
tahu masih banyak metode belajar membaca yang sesuai dengan karakteristik anak.
Semua ini tentang metode belajar membaca yang dapat dilaksanakan pada anak
balita. Pengembangan kemampuan belajar membaca dapat dilaksanakan pada anak
usia dini dengan menggunakan metode belajar membaca yang sesuai dengan
karakteristik anak, yakni belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar.
Bermain dan belajar bisa dilaksanakan secara bersamaan, karena bermain
merupakan kegiatan yang sangat mengasikkan bagi setiap anak balita.
Abaca flashcard cara singkat belajar membaca kurang
dari satu bulan dengan menggunakan metode aritmatika suku kata, metode yang
sesuai dengan karakteristik anak yaitu belajar sambal bermain dan bermain
sambal belajar. Selain belajar membaca, anak juga ditumbuhkan minat membacanya.
Karena anak yang bisa membaca pada usia dini belum tentu memiliki minat membaca
ketika dia dewasa kelak. Minat membaca hanya bisa ditumbuhkan jika anak sering
dibacakan cerita dan disampaikan dengan bahasa yang mudah dicerna. Mengapa
abaca flashcard bisa menumbuhkan minat membaca pada anak? Abaca flashcard pada
setiap serinya dilengkapi dengan game-game yang seru, mendebarkan dan dapat
merangsang imajinasi minat membaca pada anak. Abaca flashcard disusun secara
sistimatis, dapat mengaktifkan neuron otak kiri yang kurang berkembang pada
anak-anak. Sebab pada anak balita otak kanan lebih dominan dibandingkan dengan
otak kirinya. Itulah sebabnya anak-anak balita cenderung susah membedakan
antara huruf “b” dan huruf “d”. Abaca flashcard dirancang untuk membangun
hubungan ke dua bagian otak kiri dan otak kanan agar bersinergi dalam berfikirnya,
karena ke dua bagian otak tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Jika ke dua
bagian otak tersebut bersinergi secara optimal maka seorang anak balita ketika
belajar apapun akan cepat memahaminya, serta mampu menghafal bahasa simbol
dengan cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar