Kamis, 14 Mei 2015

Menanamkan Budaya Membaca Sejak Usia Dini



Perkembangan teknologi internet yang begitu dahsyat telah memanjakan masyarakat diseluruh dunia untuk mendapatkan berbagai macam informasi secara cepat dalam hitungan detik. Perubahan tersebut menuntut dukungan budaya membaca dan menulis jika kita ingin maju. Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet maka menanamkan budaya membaca sejak usia dini mutlak harus dilaksanakan. Pengembangan kemampuan membaca dan menulis dapat dilaksanakan pada anak balita selama masih sesuai dengan karakteristik anak, yakni belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar. Tidak ada efek negatif pada anak yang bisa membaca pada usia dini, justru anak tersebut lebih maju disekolahnya dibandingkan dengan anak yang lainnya. Faktanya masih banyak anak klas satu sekolah dasar yang belum bisa membaca.

Sebelum mengajarkan membaca pada anak, maka orang tua harus melihat dulu kemampuan dan kesiapan membaca pada anaknya. Agar kita mengetahui apakah anak tersebut sudah siap untuk diajarkan membaca? Jika anaknya sudah menunjukkan minat membaca, maka orang tua harus menyediakan sarana yang dapat merangsang imajinasi minat membaca pada anaknya dan memberikan rangsangan dengan jalan membacakan buku cerita. Minat membaca hanya bisa ditumbuhkan jika anak sering dibacakan cerita dan disampaikan dengan bahasa yang mudah dicerna. Menumbuhkan minat membaca berarti kita menjaga aset yang sangat berharga dari anak kita yaitu otak. Perkembangan otak anak balita akan lebih optimal jika anak diberi rangsangan sensorik yang positif seperti belajar membaca. Salah satu sarana yang dapat merangsang perkembangan otak anak balita adalah abaca flashcard. Mengapa harus abaca flashcard? Abaca flashcard pada setiap serinya dilengkapi dengan game-game yang seru, mendebarkan dan dapat merangsang imajinasi minat membaca pada anak. Abaca flashcard metodenya mudah yaitu menggunakan aritmatika suku kata yang sesuai dengan karakteristik anak, yakni belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar. Bermain dan belajar bisa dilaksanakan secara bersamaan, karena bermain merupakan kegiatan yang sangat mengasikkan bagi setiap anak balita.

Abaca flashcard disusun secara sistimatis, dapat mengaktifkan neuron otak kiri yang kurang berkembang pada anak-anak. Sebab pada anak balita otak kanan lebih dominan dibandingkan dengan otak kirinya. Itulah sebabnya anak-anak balita cenderung susah membedakan antara huruf “b” dan huruf “d”. Abaca flashcard dirancang untuk membangun hubungan ke dua bagian otak kiri dan otak kanan agar bersinergi, karena ke dua bagian otak tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Dengan bersinerginya ke dua bagian otak tersebut secara optimal maka seorang anak balita ketika belajar apapun akan cepat memahaminya, serta mapu menghafal bahasa simbol dengan cepat. Dengan menggunakan metode aritmatika suku kata terbukti ribuan balita kecanduan belajar membaca pakai abaca flashcard serta bisa membaca dalam waktu singkat tanpa les dan murah biayanya. Belajarnya sambal bermain sehingga anak tidak terbebani justru anak tersebut malah kecanduan minta belajar terus. Bagaimana dengan balita Anda? Bila balita Anda ingin bisa membaca dalam waktu singkat seperti ribuan balita lain yang telah sukses pakai abaca flashcard, maka gunakanlah abaca flashcard untuk belajar membacanya. Abaca flashcard pilihat tepat untuk belajar membaca anak balita. Dengan abaca flashcard insya Allah dapat membantu anak-anak balita untuk belajar membaca dengan metode belajar sambil bermain, sehingga proses belajarnya menjadi mengasikkan. Tunggu apalagi? Ayo pakai abaca flashcard sebagai media untuk belajar membaca anak balita Anda. Abaca flashcard produk edukatif yang berkualitas dan bermutu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar